Selasa, 01 Mei 2012

10. motivasi



 
dampak instruksional dari proses pembelajaran, tetapi juga pada proses dampak pengiringdari proses pembelajaran tersebut. Dengan demikian pembelajaran terpadu menuntutadanya teknik evaluasi yang banyak ragamnya. Oleh karenanya tugas guru menjadi lebih banyak (Prabowo, 2000:4).Dalam Prabowo (2000:5) dikatakan bahwa dari kalangan pendidik terdapat berbagai pendapat yang intinya menyatakan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran terpaduakan banyak menimbulkan masalah dan tugas guru menjadi semakin membengkak.Masalah yang menonjol adalah tentang penyesuaian pola penerapan dan hasil pembelajaran terpadu dikaitkan dengan kurikulum yang sedang berlaku. Dalammengatasi masalah ini, pada tahap awal dapat dilakukan dengan memeriksa isi kurikulumdalam satu catur wulan secara fleksibel. Artinya materi dalam satu catur wulan tersebutdapat diatur urutan pembelajarannya, asal cakupannya tetap tercapai.Berangkat dari pokok pemikiran tersebut di atas, maka sebelum merancang pembelajaranterpadu, hendaknya guru mengumpulkan dan menyusun seluruh pokok bahasan darisemua bidang studi dalam satu catur wulan, kemudian dilanjutkan dengan proses perancangan pembelajaran terpadu
.
A. Pembelajaran Tematik A. Pengertian Pembelajaran Tematik 
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjaudari berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh, tema “Air” dapat ditinjaudari mata pelajaran fisika, biologi, kimia, dan matematika. Lebih luas lagi,tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain, seperti IPS, bahasa, danseni. Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalamanimplementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak  pada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan. Unit yangtematik adalah
epitome
dari seluruh bahasa pembelajaran yangmemfasilitasi siswa untuk secara produktif menjawab pertanyaan yangdimunculkan sendiri dan memuaskan rasa ingin tahu dengan penghayatansecara alamiah tentang dunia di sekitar mereka.Keuntungan pembelajaran tematik bagi guru antara lain adalahsebagai berikut:1. Tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran. Materi pelajarantidak dibatasi oleh jam pelajaran, melainkan dapat dilanjutkan
 
sepanjang hari, mencakup berbagai mata pelajaran.2. Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logisdan alami.3. Dapat ditunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinyu,tidak terbatas pada buku paket, jam pelajaran, atau bahkan empatdinding kelas. Guru dapat membantu siswa memperluas kesempatan belajar ke berbgai aspek kehidupan.4. Guru bebas membantu siswa melihat masalah, situasi, atau topik dari berbagai sudut pandang.5. Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Penekanan padakompetisi bisa dikurangi dan diganti dengan kerja sama dankolaborasi.2Keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa antara lain adalahsebagai berikut:1. Bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar, daripada hasil belajar.2. Menghilangkan batas semu antar bagian-bagian kurikulum danmenyediakan pendekatan proses belajar yang integratif.3. Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa – yang dikaitkandengan minat, kebutuhan, dan kecerdasan; mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab padakeberhasilan belajar.4. Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan diluar kelas.5. Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide,sehingga maningkatkan apresiasi dan pemahaman.
B. Kaitan Pembelajaran Tematik dengan Standar Isi
Dalam kerangka dasar dan struktur kurikulum yang dikeluarkan.Badan Standar Nasional Pendidikan, dijelaskan bahwa untuk kelas I, II,dan III SD pembelajaran dilaksanakan melalui pendekatan tematik.Mata pelajaran yang harus dicakup adalah (1) pendidikan agama, (2) pendidikan kewarganegaraan, (3) bahasa Indonesia, (4) matematika,(5) ilmu pengetahuan alam, (6) ilmu pengetahuna sosial, (7) seni budaya dan keterampilan, dan (8) pendidikan jasmani, olah raga dankesehatan.Dalam pembelajaran tematik, standar kompetensi dankompetensi dasar yang termuat dalam standar isi harus dapat tercakupseluruhnya karena sifatnya masih minimal. Sesuai dengan petunjuk  pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), standar itu dapat diperkaya dengan muatan lokal atau ciri khas satuan pendidikan yang bersangkutan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar