BAB 1
MENGENAL
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem
informasi manajemen-SIM (management information system-MIS) adalah suatu sistem
yang menangkap data tentang satu organisasi, menyimpan data memelihara data,
serta menyediakan informasi yang berguna bagi manajemen. SIM dapat dipandang
sebagai suatu kumpulan subsistem yang menyediakan informasi untuk fungsi-fungsi
seperti produksi, pemasaran ,sumber daya manusia, serta akuntansi dan keuangan.
Proses bisnis organisasi dan SIM sangat berhubungan erat. SIM menangkap data tentang proses bisnis organisasi . Data ini dikumpulkan , diikhtisarkan, dan diorganisasikan untuk menghasilkan informasi yang membantu organisasi dalam memonitor dan mengendalikan proses-proses bisnisnya.
Proses bisnis organisasi dan SIM sangat berhubungan erat. SIM menangkap data tentang proses bisnis organisasi . Data ini dikumpulkan , diikhtisarkan, dan diorganisasikan untuk menghasilkan informasi yang membantu organisasi dalam memonitor dan mengendalikan proses-proses bisnisnya.
Lingkup Sistem Informasi Akuntansi
Sebagaimana dibahas sebelumnya, sebenarnya
SIM merupakan seperangkat subsistem. Di
ELERBE, inc, semua subsistem ini bersifat penting, dan informasi yang berbeda
diperlukan untuk menjalankan fungsi-fungsinya.
Sistem informasi akuntansi itu adalah suatu subsistem dari SIM yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan , jua informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi. SIA menelusuri sejumlah besar informasi mengenai pesanan penjualan, penjualan dalam satuan pembayaran, gaji , dan jam kerja . Butir Utama 1.1 menunjukan tumpang tindih sebagai contoh, jumlah jam kerja karyawan bisa pentin untuk menjadwalkan produksi maupun akuntansi penggajian . Informasi tentang pesanan penjualan dan penyerahan barangnya pentin untuk fungsi pemasaran maupun fungsi akuntansi. Tingkat upah dan jumlah potongan bisa penting untuk personalia dan juga akuntansi.
Tumpang tindih substansial di dalam kebutuhan informasi muncul karena subsistem menggunakan data mengenai prosesn- proses bisnis mendasar yan sama. Tumpang tindih tersebut menunjukan suatu peluang bagi sistem informasi terintegrasi yang dapat lebih efektif melayani kebutuhan semua pengguna . Oleh karna itu informasi akuntansi merupakan bagian utama dari perangkat informasi yang diperlukan oleh semua pengguna , para akuntansi berada diposisi yang baik untuk mempertimbangkan keseluruhan proses bisnis yang mengintregrasikan semua ospek proses bisnis perusahaan , termasuk subsistem di Butir Utama 1.1 sebagai hasilnya, SIM merupakan alat belajar yang bermanfaat yan mempunyai beberapa makna praktis
Sistem informasi akuntansi itu adalah suatu subsistem dari SIM yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan , jua informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi. SIA menelusuri sejumlah besar informasi mengenai pesanan penjualan, penjualan dalam satuan pembayaran, gaji , dan jam kerja . Butir Utama 1.1 menunjukan tumpang tindih sebagai contoh, jumlah jam kerja karyawan bisa pentin untuk menjadwalkan produksi maupun akuntansi penggajian . Informasi tentang pesanan penjualan dan penyerahan barangnya pentin untuk fungsi pemasaran maupun fungsi akuntansi. Tingkat upah dan jumlah potongan bisa penting untuk personalia dan juga akuntansi.
Tumpang tindih substansial di dalam kebutuhan informasi muncul karena subsistem menggunakan data mengenai prosesn- proses bisnis mendasar yan sama. Tumpang tindih tersebut menunjukan suatu peluang bagi sistem informasi terintegrasi yang dapat lebih efektif melayani kebutuhan semua pengguna . Oleh karna itu informasi akuntansi merupakan bagian utama dari perangkat informasi yang diperlukan oleh semua pengguna , para akuntansi berada diposisi yang baik untuk mempertimbangkan keseluruhan proses bisnis yang mengintregrasikan semua ospek proses bisnis perusahaan , termasuk subsistem di Butir Utama 1.1 sebagai hasilnya, SIM merupakan alat belajar yang bermanfaat yan mempunyai beberapa makna praktis
PENGUNAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Membuat Laporan Eksternal
perusahaan mengunakan sistem informasi
akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi
kebutuhan informasi dari para investor,
kreditor, dinas pajak, badan-badan
pemerintah, dan yang lain. Laporan jenis ini mengikuti suatu struktur yang diterapkan oleh organisasi-organisasi seperti
Financial Accounting Standards Board-FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan
AS), Securities and Exchange Commission-SEC (Badan pengawas pasar modal AS), internal revenue service-IRS
(Dinas pajak AS, dan regulator lainnya. Oleh karena bentuk dan isi yang ditetapkan untuk
laporan-laporan ini secara relatif tetap dan sama untuk banyak organisasi ,
para pemasok peranti lunak (software) dapat menyediakan peranti lunak akuntansi
yan mengotomatiskan sebagian besar
proses pelaporan.
Mendukung Aktifitas Rutin
Para manajer memerlukan satu sistem
akuntansi untuk menangani aktifitas operasi rutin sepanjan siklus operasi
perusahaan itu. Contoh nya antara lain menerima pesanan pelangga , mengirimkan
baran dan jasa , membuat faktur penaggihan pelanggan , dan menagih kas kepada
pelanggan . teknologi lain , seperti scaner untuk memindai kode produk ,
meningkat kan efisiensi dari proses bisnis.
Mendukung Pengambilan Keputusan.
Informasi juga diperlukan untuk mendukung
pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi
. contoh nya antara lain mengetahui produk-produk yang penjualan nya bagus dan
pelanggan mana yan paling banyak melakukan pembelian. permintaan informasi non
standar memerlukan permintaan informasi (query) yang fleksibel akan data dalam
suatu basis (basis data).
Perencanaan dan Pengendalian.
suatu sistem informasi juga diperlukan
untuk aktifitas perencanaan dan pengendalian . informasi mengenai anggaran dan
biaya standar disimpan oleh sistem informasi , dan laporan dirancang untuk
membandingkan angka anggaran dengan jumlah aktual. sebagai contoh, analisis
pendapatan dan beban bisa dilakukan ditingkatan produk secara individu. data
historis dapat diambil dari basis data dan digunakan dalam lembar kerja
(spreadshit) atau program lain untuk meramalkan pertumbuhan dan arus kas.
Menerapkan Pengendalian Internal.
pengendalian internal (internal control)
mencakup kebijakan kebijakan , prosedur-prosedur , dan sistem informasi yang
digunakan untuk melindungi aset aset perusahaan dari kerugian atau korupsi ,
dan untuk memelihara keakuratan data keuangan . sebagai contoh, suatu sistem
informasi dapat menggunakan kata sandi (password) untuk mencegah individu lai
memliki akses performa data entri dan laporan yan tidak diperlukan untuk
menjalankan perkerjaan mereka .
APLIKASI DAN PERANTI LUNAK AKUNTANSI
aplikasi adalah program komputer yang
digunakan untuk memenuhi keperluan keperluan tertentu . peranti lunak pengolah
kata (word processing) dan lembar kerja elektronik (elektronik spreadshit)
adalah contoh aplikasi . aplikasi aplikasi akuntansi menyediakan informasi yang
diperlukan kelima penggunaan yang disebutkan di bagian sebelumnya. pada umum
nya , aplikasi aplikasi akuntansi dikelompokan menurut siklus transaksi. sebaai
contoh , aplikasi siklus pemerolehan (ecquisition cycle) membantu para pengguna
menentukan apa dan kapan untuk membeli , membuat pesanan pembelian , mencatat
faktur pembelian , menelusuri jumlah yang terhutang kepada para pemasok , dan
melakukan pembayaran kepada para pemasok.
PERAN AKUNTAN DALAM HUBUNGANANNYA DENGAN
SIA
antara lain untuk memahami arti dari sistem
informasi akuntansi adalah dengan mempertimbangkan hubunan antara sistem
informasi akuntansi dan pekerjaan akuntan.
Akuntan Sebagai Pengguna
para akuntan dan manajer keuangan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk semua fungsi yang dibahas sebelumnya (menyusun laporan eksternal, menangani transaksi rutin , dll) pedoman IFAC menekan kan bahwa para pengguna perlu memahami arsitektur sistem informasi , peranti keras (hardware), peranti lunak(software) , dan metode pengorganisasian data, serta mampu untuk menggunakan paket pengolah kata , lembar kerja , basis data , dan akuntansi
para akuntan dan manajer keuangan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk semua fungsi yang dibahas sebelumnya (menyusun laporan eksternal, menangani transaksi rutin , dll) pedoman IFAC menekan kan bahwa para pengguna perlu memahami arsitektur sistem informasi , peranti keras (hardware), peranti lunak(software) , dan metode pengorganisasian data, serta mampu untuk menggunakan paket pengolah kata , lembar kerja , basis data , dan akuntansi
Akuntan Sebagai Manager
para manager bertanggung jawab mengatur
karyawan dan sumber daya untuk membantu
suatu organisasi dalam mencapai tujuannya . diorganisasi organisasi
kecil , tanggung jawab dari manager akuntansi mencakup tidak hanya menangatur
pencatatan dan pelaporan informasi akuntansi , tetapi juga mengelola sistem
informasi secara keseluruhan . direktur keuangan dan kontroler adalah anggota
anggota yang penting dari tim perencanaan strategis dalam suatu organisasi oleh
karna para akuntan memahami isi dari laporan laporan yanh dihasil kan oleh
SIA. untuk meningkatkan nilai mereka ,
manajer akuntansi harus mengetahui bagaimana bisnis dijalan kan serta bagaimana
sistem informasi membantu mencapai tujuan tujuan tersebut dan mendukung proses
bisnis nya.
Akuntan Sebagai Konsultan
akuntan yang sudah berpengalaman dapat
menyediakan jasa konsultasi dibanyak bidang , termasuk sistem informasi , perencanaan
keuangan perorangan , akuntansi internasional , akuntansi lingkungan , dan
akuntansi forensik. konsultan konsultan akuntansi telah merespon tantangan ini
dengan
a. mengkhususkan diri dalam industri tertentu .
b. menkhususkan diri dalam peranti lunak akuntansi dari satu atau dua pemasok
c. menfocuskan diri mereka atau staf mereka menjadi konsultan penuh waktu
a. mengkhususkan diri dalam industri tertentu .
b. menkhususkan diri dalam peranti lunak akuntansi dari satu atau dua pemasok
c. menfocuskan diri mereka atau staf mereka menjadi konsultan penuh waktu
Akuntan Sebagai Evaluator
akuntan menyediakan bermacam jasa evaluasi
yang berfocus atau bergantung pada sistem informasi .
auditor internal mengevaluasi berbagai unit
dalam suatu organisasi untuk menentukan apakah unit itu telah mencapai misi nya
secara efisien dan efektif sebagai contoh , mereka akan menilai seberapa baik
departemen jasa komputer merespon kebutuhan dari para pengguna atau mengetahui
apakah retur penjualan pelanggan selalu dipertanggun jawab kan dengan tepat.
auditor eksternal. perusahaan membayar
kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan mereka untuk memenuhi
ketentuan hukum dan menambahkan
kredibilitas atas laporan keuangan mereka.
peran evaluatif lainya. para akuntan
memperluas peran mereka sebagai evaluator dengan menyediakan berbagai macam
jasa assurance atau (assurance service) sebagai contoh , sebuah kantor akuntan
, mungkin memberikan keyakinan (assurance) kepada pembeli pinjaman bahwa
perusahaan todak melanggar bagian mana pun dari perjanjian pinjaman yang
biasanya kompleks.
Akuntan Sebagai Penyedia Jasa Akuntansi Dan
Perpajakan
akuntan menyediakan peranti lunak akuntansi
guna menyusun laporan keuangan untuk klient klient kecil dan peranti lunak
perpajakan guna memberikan jasa perpajakan untuk klient klient mereka. peran
pengguna , manager , konsultan, pendesaign, evaluator , dan penyedia jasa telah
ada diprofesi akuntansi dalam jangka waktu yang sangat lama. menurut survey
tahun 2001 oleh Robert Half Internasional , para direktur keuangan (CFO)
ditanya mengenai keahlian keahlian apa saja , selain keahlian keuangan yang
akan menjadi paling penting bagi para profesional keuangan dimasa depan. para responden menepatkan keahlian tehknologi
pertama diatas keahlian keahlian yang lain seperti keahlian berkomunikasi
keahlian bisnis umum dan kepemimpinan
Bab 1 membahas lingkup dari SIA, penguna
SIA, sifat peranti lunak akuntansi, dan peran akuntan sehubungan dengan SIA.
dalam hal lingkup, SIA dapat dipandang sebagai perankat sistem informasi
menejemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan serta informasi
lain yang diperoleh dari pengelola rutin transaksi akuntansi.
penguna sistem informasi akuntansi juga dibahas. telah didapatkan bahwa SIA digunakan untuk
1. menghasilkan laporan laporan eksternal
2. mendukung aktifitas operasi yang rutin
3. mendukung ketentuan ketentuan informasi untuk pengambilan keputusan
4.mendukung perencanaan dan pengendalian, dan
5.menyediakan pengendalian internal
hubungan antara SIA dengan pekerja yang dilakuan oleh para akuntan telah dibahas. yaitu bahwa akuntan berinteraksi dengan SIA sebagai pengguna, menejer, konsultan, evaluator, serta penyedia jasa akuntansi dan perpajakan.
penguna sistem informasi akuntansi juga dibahas. telah didapatkan bahwa SIA digunakan untuk
1. menghasilkan laporan laporan eksternal
2. mendukung aktifitas operasi yang rutin
3. mendukung ketentuan ketentuan informasi untuk pengambilan keputusan
4.mendukung perencanaan dan pengendalian, dan
5.menyediakan pengendalian internal
hubungan antara SIA dengan pekerja yang dilakuan oleh para akuntan telah dibahas. yaitu bahwa akuntan berinteraksi dengan SIA sebagai pengguna, menejer, konsultan, evaluator, serta penyedia jasa akuntansi dan perpajakan.
BAB 2
PROSES
BISNIS DAN DATA SIA
Sistem akuntansi bersifat kompleks, dan
banyak ke ahklian diperlukan untuk mengevaluasi SIA . para akuntan perlu untuk
meninjau ulan documentasi , melakukan wawancara , dan mengamati transaksi
transaksi untuk memahami sistem akuntansi klient. mereka juga perlu :
1. mengetahui informasi apa yang harus dicari
2. mengetahui dimana mereka bisa mendapatkan informasi
3.menembangkan rencana untuk memperoleh informasi.
4. menyusun informasi degan cara yan penuh arti.
1. mengetahui informasi apa yang harus dicari
2. mengetahui dimana mereka bisa mendapatkan informasi
3.menembangkan rencana untuk memperoleh informasi.
4. menyusun informasi degan cara yan penuh arti.
Proses
Dan Kejadian Bisnis
proses bisnis merupakan seperangkat
aktfitas yan dilakukan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan , serta
menjual barang dan jasa satu cara penting untuk mempelajari proses bisnis
perusahaan adalah dengan berfocus pada siklus transaksi. siklus transaksi
(transationcycle) mengelompokan kejadian terkait yang pada umumnya terjadi
dalam pada suatu urutan tertutup . kejadian (event) adalah berbagai hal yang
terjadi pada suatu saat tertentu .
proses bisnis dapat disusun menjadi 3 siklus transaksi utama :
- siklus
pemerolehan /pembelian (acquisition/puchasing cycle)
- siklus
konversu (conversion cycle)
- siklus pendapatan (revenue cycle)
Siklus Pendapatan
siklus pendapatan dari jenis organisasi yan
berbeda dapat saja sama dan mencakup didalam nya sebagian atau semua operasi
berikuut ini :
1. Merespon permintaan informasi dari
pelanggan
2. membuat perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan barang dan jasa dimasa mendatang
3. menyediakan jasa atau mengirim barang ke pelanggan
4. menagih pelanggan
5. melakukan penagihan uang
6. menyetorkan uang kas ke bank.
7.menyusun laporan
2. membuat perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan barang dan jasa dimasa mendatang
3. menyediakan jasa atau mengirim barang ke pelanggan
4. menagih pelanggan
5. melakukan penagihan uang
6. menyetorkan uang kas ke bank.
7.menyusun laporan
Siklus Pemerolehan
seperti hal nya siklus pendapatan , siklus
pemerolehan dari organisasi dengan jenis yan berbeda pada dasar nya bersifat
sama karena kebanyakan mencakup didalam nya sebagian atau semua operasi berikut
ini :
1. mendiskusi kan dengan para pemasok
2. memproses permintaan
3. membuat perjanjian dengan pemasok untuk membeli barang atau jasa dimasa mendatang.
4. menerima baran atau jasa dari pemasok.
5. mengklaim atas barang dan jasa yang diterima.
6. memilih faktur faktur yang akan dibayar
7. menulis cek
2. memproses permintaan
3. membuat perjanjian dengan pemasok untuk membeli barang atau jasa dimasa mendatang.
4. menerima baran atau jasa dari pemasok.
5. mengklaim atas barang dan jasa yang diterima.
6. memilih faktur faktur yang akan dibayar
7. menulis cek
PENGIDENTIFIKASIAN KEJADIAN DALAM PROSES
BISNIS
akuntansi pada dasar nya adalah suatu
sistem informasi, dan sangat penting bagi para akuntan untuk mengetahui
bagaimana sistem informasi beroperasi .
mutu dan karakteristik dalam suatu sistem informasi mempengaruhi kinerja
dan seberapa jauh auditor dapat bersandar paada output dari sistem dalam
melakukan ferifikasi laporan keuangan . para akuntan harus terbiasa dengan
proses bisnis sebelum mereka dapat mengevaluasi atau mendesign suatu sistem
informasi .
PEDOMAN MENGAKUI KEJADIAN
pedoman 1 : kenali kejadian pertama dalam
suatu proses ketika seseorang atau
sesuatu departemen dalam sebuah organisasi menjadi pertanggung jawab terhadap
suatu aktifitas .
pedoman 2: abaikan aktifitas yang tidak memerlukan keikut sertaan agen internal.
pedoman 3. kenali suatu kejadian ketika tanggung jawab dipindahkan dari suatu agen internal ke agen internal lainnya.
pedoman 4 : kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah di sela atau di interupsi dan dilanjutkan kemudian oleh agen internal yang sama. stelah interupsi seseorang diluar organisasi atau proses itu memulai proses tersebut sebagai alternatif , proses itu dapat dilanjutkan pada suatu waktu yang sudah dijadwalkan
pedoman 5 : gunakan satu nama kejadian dan uraian yang mencerminkan sifat umum dari kejadian itu
pedoman 2: abaikan aktifitas yang tidak memerlukan keikut sertaan agen internal.
pedoman 3. kenali suatu kejadian ketika tanggung jawab dipindahkan dari suatu agen internal ke agen internal lainnya.
pedoman 4 : kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah di sela atau di interupsi dan dilanjutkan kemudian oleh agen internal yang sama. stelah interupsi seseorang diluar organisasi atau proses itu memulai proses tersebut sebagai alternatif , proses itu dapat dilanjutkan pada suatu waktu yang sudah dijadwalkan
pedoman 5 : gunakan satu nama kejadian dan uraian yang mencerminkan sifat umum dari kejadian itu
PENGORGANISASIAN DATA DALAM SIA
satu motivasi penting untuk
mengidentifikasi kejadian dari uraian naratif mengenai suatu proses bisnis ,
adalah bahwa data SIA berhubungan erat dengan kejadian SIA merekam data tentang
berbagai kejadian yang dibahas dibagian sebelumnya temasuk perjanjian para
pelanggan atau pemasok barang dan jasa atau yang diterima pada pemasok , jumlah
terhutang atau dari pada pemasok, dan pembayaran oleh para pelanggan para
pemasok
JENIS-JENIS FILE DAN DATA
dua jenis penting dari file data adalah :
file indut dan file transaksi. seseoran
akuntan, baik dalam perancang atau penilai, perlu menegetahui informasi apa
yang disimpan dan bagaimana penorganisasiannya. para akuntan yang menambil
baguian didalam proses perancanan perlu memahami jeni jenis file ini karena
perubahan yang dibuat pada sistem akuntasi diterapkan melalu perubahan peranti
luna dan perubahan rancangan file data. dalam mempelajari SIA, sesoran perlu
memperhatikan file induk dan file transaksi yang mendukung proses bisnis
tertentu
FILE INDUK
file induk mempunyai ciri ciri seperti
berikut :
1. file induk menyimpan data yang relatif
permanen menenai agen agen internak, eksternal, baran dan jasa
2. file induk tidak menyediakan perincian
mengenai transaksi individual
3. data yang disimpan dapat memiliki
karakteristis sebagai dan acuan maupun data ringkasan
- data acuan adalah data deskriptif yang
relatif permanen dan tidak mempengaruhi oleh transaksi
- data ringkasan diubah ketika kejadian,
seperti pesanan dan pengiriman
4. barang/jasa barang dan jasa diperoleh . dibuat atau dijual
selama kejadian dalam siklus pemerolehan dan pendapatan organisasi.
5. agen eksternal agen eksternal adalah
orang orang atau unit organisasi yang berada diluar perusahaan.
6. agen internal agen internal adalah orang
orang atau unit organisasi yang bertanggung jawab atas berbagai macam kejadian didalam suatu
proses bisnis.
FILE TRANSAKSI
jenis file
data kedua yang juga penting adalah file transaksi. file transaksi
mempunyai ciri ciri berikut :
§ file transaksi menyimpan data kejadian . file transaksi mempunyai
ciri ciri berikut :
- pesanan
-pengiriman
-penagihan kas
-pengiriman
-penagihan kas
§ file transaksi biasanya mencakup suatu field untuk tanggal transaksi
.
§ file transaksi biasanya mencakup informasi kuantitas dan harga .
§ ingat bahwa kejadian berlangsung dalam suatu urutan tertentu di
dalam siklus pendapatan dan pemerolehan
HUBUNGAN ANTARA FILE TRANSAKSI DAN FILE
INDUK
contoh 2.9 menunjukan hubungan antara file
file yang digunakan untuk mencatat pesanan Nomor 0100011. untuk menyederhanakan
penyajian , record yang berhubungan
dengan lain tidak disajikan.
sebagaimana yang tunjukan contoh 2.9 , empat file yang digunakan oleh ELERBE saling berkaitan. Diagram tersebut di susun dalam satu penekanan pada file Pesanan dan Perincian_Pesanan. empat file bekerja sama untuk mencatat informasi untuk suatu pesanan .
sebagaimana yang tunjukan contoh 2.9 , empat file yang digunakan oleh ELERBE saling berkaitan. Diagram tersebut di susun dalam satu penekanan pada file Pesanan dan Perincian_Pesanan. empat file bekerja sama untuk mencatat informasi untuk suatu pesanan .
1. file pesanan memberikan tanggal bahwa
pesanan Nomor 0100011 diterima oleh ELERBE.
2. untuk mempelajari bagaimana pelanggan membuat pesanan .
3. untuk mengetahui barang apa uang dipesan.
4. untuk memperoleh nama penulis, judul, dan harga buku yang dipesan.
2. untuk mempelajari bagaimana pelanggan membuat pesanan .
3. untuk mengetahui barang apa uang dipesan.
4. untuk memperoleh nama penulis, judul, dan harga buku yang dipesan.
MANFAAT PERMISAHAN INFORMASI KE DALAM
RECORD
meskipun pengorganisasian data itu terlihat
kompleks, pada kenyataanya , efisien ketika ada banyak pesanan yang harus
dicatat. ketika mencatat suatu pesanan
(menambahkan record ke file pesanan) untuk pelanggan yang ada.
ketika mencatat perincian pesanan dalam file perincian_pesanan, petugas pencatat pesanan hanya erlu memasukan ISBN dan kuantitas yang diinginkan .
ketika mencatat perincian pesanan dalam file perincian_pesanan, petugas pencatat pesanan hanya erlu memasukan ISBN dan kuantitas yang diinginkan .
KEJADIAN AKTIVITAS
memahami kejadian merupakan langkah awal
yang penting dalam memahami suatu proses bisnis. dibagian pertama bab ini.
diberikan lima pedoman untuk memperoleh pandangan umum mengenai hal itu.
sebagian dari aktivitas ini adalah bagian dari suatu proses fisik. sebagai
contoh, salah satu dari aktivitas dalam "kejadian pengambilan" terdiri
dari menempatkan barang barang dan jasa yang di dalam sebuah kotak sebelum
memberikan kepada departemen pengiriman tujuan bagian ini , perhatian adalah
pada aktivitas yang disertai pengumpulan atau pengguna data . baian ini
memperkenalkan tia jenis aktivitas yang akan membantu ada memahami SIA :
pencatat kejadian , pembaruuan , dan pemeliharaan file.
PENCATATAN
pencatan mengacu pada penyiapan dokumen
sumber dan/ atau penyimpanan data kejadian dalam file transaksii. seriing kali,
suatu dokumen dibuat pada pemulaan ataupun akhir dari suatu sesi pencatatan.
dalam sistem tradisional data kejadian pertama dicatat di dokumen sumber. pada
SIA yang berlakukan sekarang, data dapat secara langsung dimasukkan ke satu
atau lebih transaksi .
PEMBARUAN
istilah pembaruan mengacu pada tindakan
mengubah data ikhtisar di suatu file induk untuk mencerminkan pengaruh dari
kejadian. sebagai contoh setelah penjualan persediaan, field
jumlah_barang_di_gudang diperbaharui dengan mengurangi saldonya. ketika
persedian dipesan.
PEMELIHARAAN FILE
aktivitas pemeliharaan file menangkap dan
mengorganisasikan data acuan tentang file induk. Aktivitas ini mencakup
menambahkan records induk, mengubah data acuan di dalam record induk, dan
menghaus records induk. dalam banyak kesempatan, record induk untuk entitas
harus sebelum transaksi dapat diproses. begitu prodk atau jasa, pelanggan , dan
pemasok baru disetujui , record induk ditambahkan ke file induk.
Ringkasan
para akuntansi sebagai evaluator dan
perancang perlu memahami proses prosesnya bisnis perusahaan dan bagaimana data
diorganisasi untuk mendukung proses
proses itu. tiga jenis penting proses adalah siklus pemerolehan,
konversi dan pendapatan . fungsi fungsi khusus di dalam siklus dan perjanjian dengan para pemasok
(pesanan pembelian atau kontrak), menerima kas. fungsi fungsi khusus di dalam
siklus pendapatan pada dasarnya sama dan meliputi permintaan innformasi
pelanggan , perjanjiaan dengan para pelanggan (pesanan pelanggan atau kontrak),
penyediaan barang dan jasa , dan penagihan kas. memahami siklus transaksi
membantu anda dalam mengajukan pertanyaan pertanyaan yang benar ketika belajar
tentan sistem akuntansi.
proses dapat bersifat kompleks tetapi harus dipahami jika sistem informasi akuntansi yang mendukungnya akan dipahami, satu pendekatan yang disederhanakan yang mencakup identifikasi kejadian dalam satu proses dikembangkan dan di terapkan.
data dapat di organisasi dalam banyak cara. pada sistem manual , dokumen sumber jurnal, buku besar , dan buku besar pembantu digunakan , pada sistem yang terkomputerisasi, pada umumnya perusahaan menggunakan dokumen sumber dan file data . dua jenis penting dari file data adalah file file induk dan file transaksi. file induk dibuat untuk menyimpan data acuan tentang barang dan jasa serta agen agen internal maupun eksternal . file transaksi digunakan untuk menyimpan informasi tentang kejadian seperti pesanan , pengiriman , dan penagihan kas.
proses dapat bersifat kompleks tetapi harus dipahami jika sistem informasi akuntansi yang mendukungnya akan dipahami, satu pendekatan yang disederhanakan yang mencakup identifikasi kejadian dalam satu proses dikembangkan dan di terapkan.
data dapat di organisasi dalam banyak cara. pada sistem manual , dokumen sumber jurnal, buku besar , dan buku besar pembantu digunakan , pada sistem yang terkomputerisasi, pada umumnya perusahaan menggunakan dokumen sumber dan file data . dua jenis penting dari file data adalah file file induk dan file transaksi. file induk dibuat untuk menyimpan data acuan tentang barang dan jasa serta agen agen internal maupun eksternal . file transaksi digunakan untuk menyimpan informasi tentang kejadian seperti pesanan , pengiriman , dan penagihan kas.
istilah penting.
§ Siklus pemerolehan atau pembelian (acquisition (purchasing) cycle).
proses transaksi yang digunakan untuk membeli barang dan jasa .
§ siklus konversi(conversi cycle). proses tentang pengubahan sumber
daya yang diperoleh menjadi barang dan jasa .
§ entitas (entity) . informasi disimpan ada SIA mengenai entitas atau
subjek. contoh pelanggan, karyawan , dan pesanan penjualan.
§ kejadian (events). bagian dari suatu proses mencakup perjanjian
dengan pelanggan , pemasok, karyawan untuk barang dan jasa, menerima
menyediakan barang dan jasa , mengakui klaim, dan membayar atau menerima kas.
§ agen eksternal ( eksternal agent).
orang orang atau unit organisasi yang ada diluar perusahaan.
§ field. unsur data yang menguraikan suatu entitas. field dapat juga
digambarkan sebagai kelompok dari karakter karakter yang saling berkaitan; sebagai contoh lain: nomor jaminan sosial
karyawan dan tanggal faktur;
§ file . satu kumpulan record record yang saling berkaitan. contoh : lihat file induk dan file transaksi.
§ pemeliharaan file (file maintance ). mencatat perubahan dalam data
acuan pada suatu record yang ada dalam file induk , termasuk pembuatan dan
penghapusan record induk, contoh: menambahkan record pelanggan baru dan
mengubah alamat pelangan.
§ agen internal ( internal
agent). orang atau departemen dalam satu unit organisasi yang bertanggun jawab
atas berbagai kejadian dalam karyawan pengiriman, dan petugas pencatat pesanan.
§ master file ( file induk) suatu file yang berisi informasi tentan
entitas entitas selain dari kejadian.
§ record . satu kumpulan field yang saling berkaitan mengenai suatu
entitas . sebagai contoh, satu record karyawan terdiri atas field field seperti
nama karyawan.
§ data acuan ( reference data). data dalam suatu record yang ada dalam
file induk yang menguraikan suatu entitas . contoh : nama pelanggan dalam file
pelanggan dan uraian produk dalam file persediaan.
BAB 3
MENDOKEMNTASIKAN SISTEM AKUNTANSI
Diagram Aktivitas UML
ada beberapa teknik untuk mendokumentasikan bisnis didalam buku teks
ini , digunakan unified modeling language (UML) , suatu bahasa yan digunakan
untuk menentukan , mengvisualisasikan , membangun , dan mendokumentasikan suatu
sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan design berorientasi objek oleh grady
booch , gimp roombaugh , ivarjacobson.
diagram aktifitas UML dan peta mempunyai beberapa karakteristik umum
yang membuatnya bermanfaat :
- baik peta maupun diagram aktifitas menyediakan representasi
informasi grafis yang lebih mudah
dipahami dibandingkan dengan uraian relatif .
- peta menggunakan lambang standar untuk menyampaikan iinformasi (misalnya jalan raya , jalan tol , jalan kereta , pemakaman, dan dll)
- peta diagram aktifitas dibuat oleh ahli nya tetapi dapat dibaca oleh para pemakai dengan sedikit pelatihan
-baik peta maupun diagram aktifitas dapat menyediakan gambaran tingkat tinggi seperti halnya juga yang tingkat rendah
- peta menggunakan lambang standar untuk menyampaikan iinformasi (misalnya jalan raya , jalan tol , jalan kereta , pemakaman, dan dll)
- peta diagram aktifitas dibuat oleh ahli nya tetapi dapat dibaca oleh para pemakai dengan sedikit pelatihan
-baik peta maupun diagram aktifitas dapat menyediakan gambaran tingkat tinggi seperti halnya juga yang tingkat rendah
OVERVIEW AKTIVITY DIAGRAM DAN DIAGRAM DETAILED AKTIVITY
§ overview diagram menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dalam
proses bisnis dengan mendokumen tasikan dengan kejadian kejadian penting,
urutan denan kejadian kejadian ini, dan aliran informasi antar kejadian
§ deteil diagram sama dengan peta dari sebuah kota .
UML bersifat fleksibel dan memungkin kan diagram
aktifitas untuk dibuat para tingkat detail yan berbeda . UML adalah suatu dari
banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk membuat model SIA
MEMAHAMI OVERVIEW AKTIVITY DIAGRAM
§ swimlane adalah suatu kolom
dalam diagram aktifitas yang memisah kan aktifitas atau kejadian menurut orang
atau departemen yang bertanggung jawab
atas kejadian atau aktifitas tertentu .
§ agen agen diluar organisasi (pelanggan ) jua diwakili oleh swimlane
.
§ terakhir , sistem komputer digunakan untuk mencatat SIA diwakili oleh swimlane .
§ lingkaran penuh digunakan awal dari proses .
§ enam kejadian ditujukan oleh segi empat panjang
§ ingat bahwa teks ini berfocus
pada karyawan atau departemen departemen bertanggung jawab didalam
organisasi pada saat mengidentifikasikan
kejadian.
§ kejadian satu dimulai ketika pelanggan melakukan pemesanan
§ kejadian empat dimulai ketika pelanggan mengambil nota penjualan
yang terisi lengkap ke kasir.
§ didalam sistem informasi , tindakan pelanggan disebut sebagai pemicu yang menyebab kan satu agen
dalam organisasi itu untuk melaksanakan berapa tindakan selanjutnya .
§ garis dengan panas untuk menunjukan urutan kejadian .
MEMBUAT OVERVIEW DIAGRAM
Ilustrasi Langkah Langkah Pendahuluan
langkah 1 : membaca uraian narasi yang
mengidentifikasikan kejadian penting .
langkah2 : membubuhi keterangan pada narasi agar lebih jelas menunjukan batasan batasan kejadian dan nama nama kejadian
ilustrasi pembuatan diagram aktifitas
langkah 3 : menunjukan agen yang terlibat dalam proses bisnis dengan menggunakan swimlane .
langkah 4 : membuat diagram untuk masing masing kejadian dan tunjukan urutan kejadian ini
langkah 5 : menggambar dokumen yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis . tunjukan arus infomasi dari kejadian kedokumen , dan sebaliknya .
langkah2 : membubuhi keterangan pada narasi agar lebih jelas menunjukan batasan batasan kejadian dan nama nama kejadian
ilustrasi pembuatan diagram aktifitas
langkah 3 : menunjukan agen yang terlibat dalam proses bisnis dengan menggunakan swimlane .
langkah 4 : membuat diagram untuk masing masing kejadian dan tunjukan urutan kejadian ini
langkah 5 : menggambar dokumen yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis . tunjukan arus infomasi dari kejadian kedokumen , dan sebaliknya .
MEMBUAT DETAILED ACTIVITY
DIAGRAM
bagian sebelumnya
dijelaskan bagaimana caranya membaca detailed activity diagram. simbol yan
digunakan dalam detailed activity diagram dan overview activtiy diagram adalah
sama. perbedaan utama adalah bahwa segi empat panjang pada detailed activity
diagram menunjukan aktifitas,bukan kejadian.
langkah 1. tambah
penjelasan naratif untuk menunjukan aktifitas
langkah2. buatlah tabel arus kerja.
langkah3. identifikasilah dengan terperinci yang diperlukan.
langkah4. untuk setiap detailed activity diagram, lakukanlah beberapa langkah pendahuluan sebagai berikut.
langkah2. buatlah tabel arus kerja.
langkah3. identifikasilah dengan terperinci yang diperlukan.
langkah4. untuk setiap detailed activity diagram, lakukanlah beberapa langkah pendahuluan sebagai berikut.
OVERVIEW ACTIVITY DIAGRAM DAN DETAILED
ACTIVITY DIAGRAM
bab ini disimpulkan denan satu contoh yang
mencakup overview activity diagram dan detailed
activity diagram untu ELERBE, inc. berikut ini adalah dokumentasi
diagram aktifitas UML yang disediakan.
narasi ini menjelaskan aktifitas yang perlu dilakukan sebelum barang
barang dapat melewati perbatasan seperti juga kegiatan setelah melewati
perbatasan. pertama tama , dokumen pelanggan faktur, konsumen, dan slip
pengepakan diterima lewat fax atau email . garcia menugasi seorang accaount
executive untuk masing masing klien. accaount executive tersebut menelaah dokumen tersebut. dokumen
tambahaan bisa diperlukan dalam beberapa situasi .sebagai contoh, sebuah
sertifikat asal barang NAFTA harus dimasukkan untuk pengiriman dari kanada atau
meksiko untuk memenuhi ketentuan mengurangi atau membebaskan bea masuk .
accaount executive memberitahu klien apakah ada dokumen tambahan diperlukan .
kemudian account executive mengelompokan masing masing barang di faktur yang terhubungnan dengan harmonized tariff schedule amerika serikat . jika diperlukan , account executive mendiskusikan pengelompokan baran dagangan dengan klien.setelah barang baran itu dikelompokan , dihitung besarnya bea .account executive memasukkan perincian impor ke dalam komputer . dan komputer mencatat perincian dalam file impor . komputer menyusun isian pabean dari informasi file impor.
kemudian account executive mengelompokan masing masing barang di faktur yang terhubungnan dengan harmonized tariff schedule amerika serikat . jika diperlukan , account executive mendiskusikan pengelompokan baran dagangan dengan klien.setelah barang baran itu dikelompokan , dihitung besarnya bea .account executive memasukkan perincian impor ke dalam komputer . dan komputer mencatat perincian dalam file impor . komputer menyusun isian pabean dari informasi file impor.
setelah isian ditelaah, perusahaan menerima pemberitahuan elektronik
dari dirjen bea cukai AS. jika perlu account executive menyerahkan isiaan yang
di modifikasi , jika tidak ada modifikasi yang diperlukan dokumen sertifikasi dimasukkan dalam
informasi dari bea cukai as tersebut.
setelah truk pengangkut melewati perbatasan dan barang barang itu bebas dari petugas bea cukai , account executive menerima pemberitahuuan elektronik dari beacukai as dengan tanggal dan waktu penerbitannya.
setelah truk pengangkut melewati perbatasan dan barang barang itu bebas dari petugas bea cukai , account executive menerima pemberitahuuan elektronik dari beacukai as dengan tanggal dan waktu penerbitannya.
BAB 4
MENGIDENTIFIKASIKAN RESIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS
Sasaran Pengendalian Internal
pemangku kepentingan yang berbeda pemegang saham , manager ,
pelanggan , dan karyawan mungkin memiliki tujuan yang berbeda beda sasaran
pengendalian internal yang disebutkan dilaporan COSO mencakup berikut ini :
- efektifitas dan efisiensi operasi
- keandalan pelaporan keungan
- ketaatan terhadao hukum dan peraturan yang berlaku
- pengamanan aset (tujuan ini dimasukan dalam laporan ,meskipun tidak ditempat dimana ketiga lainya dicantum kan)
- efektifitas dan efisiensi operasi
- keandalan pelaporan keungan
- ketaatan terhadao hukum dan peraturan yang berlaku
- pengamanan aset (tujuan ini dimasukan dalam laporan ,meskipun tidak ditempat dimana ketiga lainya dicantum kan)
sasaran pelaksanaan . pada siklus pendapaatan pelaksanaan memacu
pada penyerahaan barang atau jasa serta penerimaan dan penanganan kasus . jadi,
dua sasaran pelaksanaan untuk siklus pendapatan adalah 1. memastikan pengiriman
barang dan jasa 2. memastikan penerimaan dan penanganan kas yang tepat sebagai
contoh , resiko umum terkait dengan penyerahan baran dan jasa meliputi
menyerahkan barang atau jasa yang salah , menyerah kan jumlah yang salah , atau
menyerahkan ke pelanggan yang salah. dengan demikian dua sasaran pelaksanaan
untuk siklus pemerolehan adalah 1. memastikan penerimaan barang dan jasa yang
tepat dan 2. memastikan pembayaran dan penanganan kas yang tepat.
sasaran sistem informasi . sasaran sistem informasi memfocuskan pada
pencatatan , pembaruan , dan pelaporan informasi akuntansi.
sasaran pelindungan aset. focus utama kita adalah pada sasaran
pelaksanaan dan sistem informasi . sasaran kerja . sasaran kinerja memfocuskan
pada pencapaian kinerja yang memuaskan dari organisasi , orang departemen ,
barang , atau jasa.
Penentuan Resiko Pelaksanaan : siklus pendapatan. ( execution risk) mencakup resiko tidak tepat
nya pelaksanaan transaksi . resiko umum ini jadi titik awal untuk penentuan
resiko.
Contoh Siklus Pendapatan ELERBE .
langkah 1 : pemahaman mengenai organisasi.
langkah 2: identifikasikan barang dan jasa yang diberikan dan kas yang diterima yang tergolong beresiko.
langkah 3 : nyatakan kembali setiap resiko umum untuk menjelaskan resiko pelaksanaan dengan lebih tepat untuk proses tertentu yang dipelajari . keluarkan setiap resiko yan tidak relevan atau jelas jelas material .
langkah 4 : beri penilaian terhadap signifikansi resiko resiko yang tersisa.
langkah 5 : untuk resiko yang signifikan , di identifikasikan faktor faktor yang berkontribusi terhadap resiko . kejadian dalam proses dapat digunakan untuk mengidentikasikan faktor ini secara sistematis
langkah 2: identifikasikan barang dan jasa yang diberikan dan kas yang diterima yang tergolong beresiko.
langkah 3 : nyatakan kembali setiap resiko umum untuk menjelaskan resiko pelaksanaan dengan lebih tepat untuk proses tertentu yang dipelajari . keluarkan setiap resiko yan tidak relevan atau jelas jelas material .
langkah 4 : beri penilaian terhadap signifikansi resiko resiko yang tersisa.
langkah 5 : untuk resiko yang signifikan , di identifikasikan faktor faktor yang berkontribusi terhadap resiko . kejadian dalam proses dapat digunakan untuk mengidentikasikan faktor ini secara sistematis
Penentuan Resiko Pelaksanaan : Siklus Pemerolehan
langkah 1 : dapatkan pemahaman mengenai proses organisasi .
langkah 2 : identifikasikan barang atau jasa yang disediakan dan kas yang diterima yang tergolong beresiko .
langkah 3 : nyatakan kembali setiap resiko yang bersifat umum menjekaskan resiko pelaksanaan dengan lebih tepat untuk proses tertentu yang dipelajari.
langkah 4 : berikan penilaian atas signifikansi resiko resiko yang tersisa .
langkah 5 : untuk resiko yang signifikan , identifikasikan faktor faktor yang berkontribusi pada resiko.
langkah 2 : identifikasikan barang atau jasa yang disediakan dan kas yang diterima yang tergolong beresiko .
langkah 3 : nyatakan kembali setiap resiko yang bersifat umum menjekaskan resiko pelaksanaan dengan lebih tepat untuk proses tertentu yang dipelajari.
langkah 4 : berikan penilaian atas signifikansi resiko resiko yang tersisa .
langkah 5 : untuk resiko yang signifikan , identifikasikan faktor faktor yang berkontribusi pada resiko.
Penentuan Risiko Pelaksanaan : Siklus
Pemerolehan
di bagian sebelumnya disajikan pedoman untuk menilai risiko
pelaksanaan pada siklus pendapatan . bagian ini akan membahas risiko
pelaksanaan pada siklus pemerolehan. butir utama 4.4 meringkas risiko risiko untuk
proses pemerolehan tertentu.
beberapa contoh diberikan untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko akan tetapi, risiko risiko ini memiliki pola yang serupa . selesaikan pertanyaan pertanyaan fokus pada pemecahan masalah latihan 4.b di akhir nan untuk mengenal persamaan dan perbedaan antara butir utama 4.4 dan 4.3 (risiko risiko siklus pemerolehan dan pendapatan . dengan membuat perbandingan seperti itu akan membantu anda untuk mengingat risiko risiko umum ini dan menggunakannya di soal soal mendatang.
beberapa contoh diberikan untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko akan tetapi, risiko risiko ini memiliki pola yang serupa . selesaikan pertanyaan pertanyaan fokus pada pemecahan masalah latihan 4.b di akhir nan untuk mengenal persamaan dan perbedaan antara butir utama 4.4 dan 4.3 (risiko risiko siklus pemerolehan dan pendapatan . dengan membuat perbandingan seperti itu akan membantu anda untuk mengingat risiko risiko umum ini dan menggunakannya di soal soal mendatang.
Contoh: Proses Penggajian
ELERBE
kita akan menerapkan pedoman pedoman di butir utama 4.4 untuk proses
penggajian ELERBE untuk
mengidentifikasikan risikonya.
langkah1 : dapatkan pemahaman
mengenai proses organisasi . asumsuikan bahwa narasi contoh 4.2 bagian A
berikut A berikut telah dikembangkan berdasarkan penelahaan terhadap proses
penggajian ELERBE .
Mengidentifikasikan Risiko dan Pengendalian dalam Proses Bisnis
risiko pelaksanaan yan bersifat umum untuk dua transaksi siklus
pemerolehan adalah sebagai berikut:
1. Menerima barang dan jasa:
- diterimanya barang / jasa yang tidak terotorisasi
- barang / jasa yang diharapkan untuk diterima , tidak terjadi , ter;ambat, atau tanpa sengaja terjadi dua kali.
-jenis barang atau jasa yang diterima salah
- kuantitas atau kualitas salah
- salah pemasok
- barang / jasa yang diharapkan untuk diterima , tidak terjadi , ter;ambat, atau tanpa sengaja terjadi dua kali.
-jenis barang atau jasa yang diterima salah
- kuantitas atau kualitas salah
- salah pemasok
2. melakukan pembayaran:
- pembayaran yang tidak terotorisasi
- kas tidak dibayar kan, terlambat, atau membayar dua kali
- membayar kepada pemasok yang salah
- kas tidak dibayar kan, terlambat, atau membayar dua kali
- membayar kepada pemasok yang salah
lima langkah yang bermanfaat dalam memahami dan menilai risiko
pelaksanaan:
langkah 1 . Dapatkan pemahaman mengenai proses organisasi.
langkah2. Identifikasikan barang atau jasa yan disediakan dan kas yang diterima yang tergolong berisiko.
langkah3. Nyatakan kembali setiap risiko yang bersifat umum untuk menjelaskan risiko pelaksanaan dengan lebih tepat untuk proses tertentu yang dipelajari. keluarkan setiap risiko yang tidak relavan atau jelas jelas tidak mateial
langkah 4. berikan penilaian atas signifikansi risiko risiko yang tersisa.
langkah 5. untuk risiko yang signifikansi , identifikasikan faktor faktor yang berkontribusi terhadap risiko . kejadian kejadian dalam proses dapat digunakan untuk mengidentifikasikan faktor faktor ini secara sistematis
langkah2. Identifikasikan barang atau jasa yan disediakan dan kas yang diterima yang tergolong berisiko.
langkah3. Nyatakan kembali setiap risiko yang bersifat umum untuk menjelaskan risiko pelaksanaan dengan lebih tepat untuk proses tertentu yang dipelajari. keluarkan setiap risiko yang tidak relavan atau jelas jelas tidak mateial
langkah 4. berikan penilaian atas signifikansi risiko risiko yang tersisa.
langkah 5. untuk risiko yang signifikansi , identifikasikan faktor faktor yang berkontribusi terhadap risiko . kejadian kejadian dalam proses dapat digunakan untuk mengidentifikasikan faktor faktor ini secara sistematis
Penelitian Risiko Sistem Informasi
bagian terdahulu memfokuskan pada risiko pelaksanaan pada proses
proses perusahaan. bagian ini , memfocuskan pada risiko sistem informasi, information system risk atau risiko
kesalahaan pada sistem informasi perusahaan melalui pencatatan, pembaharuan,
atau pelaporan data yang tidak tepat .
karena sistem informasi mencatat perusahaan.
bagian A . narasi
kejadian 1 : memberikan penugasan .
kejadian 2 : melakukan tugas yang diberikan.
kejadian 3: mencatat waktu datang.
kejadian 4 : mencatat waktu pulang.
kejadian 5: menyiapkan gaji.
kejadian 6: menyetujui gaji.
kejadian 7 : mencetak cek gaji.
kejadian 8: menandatangani cek.
kejadian 9: mendistribusikan cek gaji
kejadian 2 : melakukan tugas yang diberikan.
kejadian 3: mencatat waktu datang.
kejadian 4 : mencatat waktu pulang.
kejadian 5: menyiapkan gaji.
kejadian 6: menyetujui gaji.
kejadian 7 : mencetak cek gaji.
kejadian 8: menandatangani cek.
kejadian 9: mendistribusikan cek gaji
Pencatatan Risiko
ingat kembali bahwa pencatatan didefinisikan sebagai memasukan data
mengenai suatu kejadian pada dokumen sumber atau file transaksi . pencatatan risiko
( recording risk) menyatakan risiko yang tidak tangkap informasi kejadia secara
akurat dalam sistem informasi organisasi. kesalahan pencatatan dapat
menyebabkan kerugian yang sangat besar .
sebagai contoh, jika pencatatan penjualan mempunyai identitas yang salah .
Memperbarui Risiko
pembaruan risiko (update risk) adalah risiko bahwa field ringkasan
dalam catatan induk tidak diperbaharui dengan tepat. Memperbaharui bisa jadi
sangat mahal. misalnya, pesanan dapat ditolak apabila persediaan dilaporkan
sudah abis., padahal persedian sebenernya masih ada. kesalahan untuk
memperbaharui saldo kas dapat mengakibatkan cek ditulis tanpa adanya dana yang
cukup. lkesalahan dalam memperbaharui
juga dapat mengurangi efektifitas pengendalian atas saldo aset dan
kewajiban dibuku besar. sebagai contoh, total piutang usaha dibuku besar harus sama dengan jumlah angka saldonya yang jatuh tempo di record
induk pelanggan . saldo penjualan harus sesuai dengan penjumlahan yang diambil
dari record induk masing masing pekerjaan . bagian ini menjelaskan bagaimana
anda dapat mengidentifikasi dan mendokumentasikan pencatatan dan memperbaharui
risiko secara sistematis pada SIA.
Memvisualisasikan Risiko Pencatatan dalam Sistem Informasi
Terkomputerisasi
pada kasus Angelo's diner, digunakan mesin hitung kas elektronik,
tetapi tidak ada pembahasan mengenai sistem komputer yang sebenarnya dengan
file transaksi dan file induk meskipun daftar harga yang disimpan di mesin
memiliki beberapa sifat file induk. sisi lain , sistem informasi yang
digambarkan untuk siklus pendapatan ELERBE berperan lebih aktif. file induk
dipelihara untuk pelanggan dan produk. dan filetransaksi digunakan untuk
mencatat kejadian . dibagian berikutnya , akan di ilustrasikan bagaimana risiko
pencatatan yang ditunjukan di butir utama 4.5 daat diterapkan pada sistem
informasi terkomputerisasi. sebagaiman dilihat di panel A dan Bcontoh 4.4 basis
data ELERBE memiliki tiga pesanan (0100011, 0100012, dan 0100013) asumsikan
bahwa (1) ketiga pesanan dikirim pada minggu kedua bulan mei . (2) ketiganya dikirim lengkap dan benar dan (3)
tidak ada pengiriman lain yang dilakukan . pencatatan pengiriman tersebut
ditampilkan di panel C dan D (file pengiriman dan perincian_pengiriman).
beberapa kesalahan dilakukan pada pencatatan pengiriman . kesalahan tersebut
diidentifikasikan dengan kata pada naskah di sebelah record di panel C dan D ,
dengan menggunakan istilah risiko di butir utama 4.5 kesalahan tersebut mudah
ditemukan pada kasus ini karena kita tahu bahwa informasi di panel A dan B
benar, bahwa seluru pesanan dikirim dengan lengkap. dan tidak ada pengiriman
lain yang dilakukan.
untuk memastikan pemahaman masalah latiha 4.d di akhir bab. untuk mendapatkan pengalaman dalam mengidentifikasikan risiko risiko pencatatan, selesaikan pertanyaan pertanyaan di fokus ada pemecahan masalah 4.e di akhir bab.
untuk memastikan pemahaman masalah latiha 4.d di akhir bab. untuk mendapatkan pengalaman dalam mengidentifikasikan risiko risiko pencatatan, selesaikan pertanyaan pertanyaan di fokus ada pemecahan masalah 4.e di akhir bab.
Mengidentifikasi Risiko Pembaruan
di bagian terdahulu, pedoman diberikan untuk mengidentifikasi risiko
risiko pencatatan . di baian ini, diberikan pedoman untuk mengidentifikasi
risiko risiko pembaharuan. Butir utama 4.6 menyajikan langkah langkah untuk
mengidentifikasikan risiko pembaruan
Contoh:Siklus Pendapatan ELERBE
tidak ada aktivitas embaruan diperlukan untuk angelo's doner,
sehinga kita tidak akan menggunakan kasus itu untuk menggambarkan risiko
pembaruan
Pencatatan Dan Pembaruan Di Sistem Buku Besar
di sebagian besar bab ini , perhatian diberikan pada pencatatan dan
pembaruan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi siklus transaksi
pemerolehan dan pendapatan. sedikit perhatian telah diberikan ppada pencatatan
dan pembaruan informasi untuk tujuan pelaporan keuangan, sesuatu yang dicapai
melalui sistem buku besar . beberapa kejadian memiliki signifikan akuntansi
keuangan secara langsung, sedangkan beberapa lainnya tidak. bacalah contoh 4.6
bagian A untuk melihat perbedaan ini sebagaimana diterapkan pada ELERBE , inc.
sebagaimana anda lihat dari contoh 4.6 , bagian A, terdapat tiga kejadian yang memerlukan pembaruan terhadap akun akun buku besar . ini diperlukan untuk mencatat kejadian kejadian seperti itu pada saat kejadiannya dengan suatu cara yang memfasilitasi pembaruan selanjutnya yang diperlukan terhadap buku besar, Field akun buku besar dapat ditambahkan pada file transaksi dan file induk.
sebagaimana anda lihat dari contoh 4.6 , bagian A, terdapat tiga kejadian yang memerlukan pembaruan terhadap akun akun buku besar . ini diperlukan untuk mencatat kejadian kejadian seperti itu pada saat kejadiannya dengan suatu cara yang memfasilitasi pembaruan selanjutnya yang diperlukan terhadap buku besar, Field akun buku besar dapat ditambahkan pada file transaksi dan file induk.
Risiko Dalam Mencatat dan Memperbarui Informasi Pada Sistem Buku
Besar
untuk sistem buku besar , risiko pencatatan dan pembaruan sama
dengan risiko yang telah disebutkan dibutir utama 4.5 dan 4.6 salah satu risiko
adalah bahwa akun besar salah dicatat dan bahwa jumlah debit atau kredit bisa
saja salah. juga terdapat risiko bahwa record induk buku besar mungkin tidak
diperbarui sama sekali , terlambat diperbarui dua kali. selain itu, record
induk buku besar yang salah dapat telah diperbarui, dan proses memperbarui
saldo.
kebijakan untuk memperbarui akun akun buku besar harus dipahamidengan baik. di banyak kasus , saldo buku besar segera tidak diperbarui saat terjadinya transaksi, sebaliknya pembaruan dilakukan setelah satu batch transaksi akumulasi.
kebijakan untuk memperbarui akun akun buku besar harus dipahamidengan baik. di banyak kasus , saldo buku besar segera tidak diperbarui saat terjadinya transaksi, sebaliknya pembaruan dilakukan setelah satu batch transaksi akumulasi.
Risiko Pengendalian
setelah risiko kerugian atau kesalahan yang signifikan telah di
identifikasi evaluator harus memerhatikan cara cara untuk mengendalikan risiko.
di banyak kasus, perusahaan meminta bantuan akuntan , auditor eksternal, atau
auditor internal untuk mengevaluasi pengendalian dan meminta pendapat
pengendalian tambahan jika diperlukan.
Menindaklanjuti Kejadian
organisasi harus memiliki cara otomatis atau manual untuk menelaah
transaksi yang belum disimpulkan. berikut ini beberapa contoh kejadian yang
mungkin memerlukan tindak lanjut :
- pesanan pelanggan yang belum di penuhi
- faktur penjualan yang sudah jatuh tempo
- permintaan yang menunggu untuk disetujui
- jasa yang disediakan tetapi belum selesai ( misalnya, pekerjaan pencetakan, pekerjaan perbaikan, dan audit) .
- faktur penjualan yang sudah jatuh tempo
- permintaan yang menunggu untuk disetujui
- jasa yang disediakan tetapi belum selesai ( misalnya, pekerjaan pencetakan, pekerjaan perbaikan, dan audit) .
kejadian yang memerlukan tindak lanjut yang di identifikasi melalui
laporan yang menyebutkan pekerjaan pekerjaan yang belum selesai. laporan
seperti itu terkadang dikenal sebagai laporan "terbuka" atau laporan
umur.
Dokumen Bernomor Urut
Memberi nomor urut pada dokumen memberikan peluang untuk
mengendalikan kejadian . dokumen bernomor urut selama satu kejadian
dipertanggung jawabkan di kejadian
berikutnya. memeriksa urutan dokumen bernomor dapat membantu memastikan bahwa
seluruh kejadian dilaksanakan dan dicatat dengan tepat sebagi contoh, angelo's diner dapat
memastikan bahwa seluruh penjualan dicatat dengan mempertanggung jawab kan nota
penjualan bernomor urut. pengendalian ini membantu dalam mengamankan kas.
(kasir tidak dapat menyembunyikan pencurian dengan mengambil kas dan membuang
nota penjualan.
Pencatatan Agen Internal Yang Bertanggung Jawab atas Kejadian dalam
Suatu Proses
di organisasi organisasi besar , cukup mudah untuk mempertahan kan
agar karyawan bertanggung jawab jika nomor identitas jaryawan tercatat pada
waktu pencatatan kejadian . sebagai contoh, di ELERBE , record yang digunakan
untuk mencatat pengiriman dapat mendaftar siswanya untuk mengikuti kelas dengan
menggunakan komputer kantor yang dihubungkan dengan server universitas. ketika
pendaftaran juga tercatat, sehingga membuatnya bertanggung jawab atas
pemberitahuan kesalahan.
pertanggung jawaban dapat juga diterapkan pada pengamanan aset. para
karyawan sering kali disediakan peralatan untuk melakukan tugas mereka . di
beberapa kasus, peralatan , seperti latop, mudah sekali untuk dipindahkan.
banyak organisasi mengidentifikasi aset seperti nomer seri . sebuah record
digunakan untuk setiap aset , dan record
tersebut mencakup nama orang yang memiliki penjagaan atas aset tersebut.
Bab ini diawali dengan definisi pengendalian internal dan pembahasan
lima koponennya , sebagaimana disebutkan di lapoan COSO . bab ini berfokus pada
dua komponen : penentuan risiko dan aktifitas pengendalian.
dibidang penentuan risiko, pedoman disajikan untuk mengidentifikasi
risiko risiko pelaksanaan pada siklus pendapatan dan pemerolehan , masing
masing di butir utama 4.3 dan 4.4 saran saran juga diberikan untuk
mengidentifikasikan risiko pencatatan dibutir utama 4.5 dan risiko pembaruan
dibutir utama4.6 pedoman ini memiliki fokus yang sama pada elemen elemen dalam
suatu proses-kejadian , perilaku, serta barang dan jasa . Fokus tersebut
melanjutkan penekanan yang diberikan pada elemen elemen ini di bab 2 dan 3.
juga terdapat pembahasan khusus mengenai risiko risiko pencatatan dan pembaruan
dalam sistem buku besar.
aktifitas pengendalian di identifikasi dan dikelompokan di butir utama 4.7 yaitu input, arus kerja, pengendalian umum , atau penelahaan kinerja. bab ini menekankan pengendalian input dan pengendalian umum ke bab bab berikutnya . pengendalian arus kerja yang dibahas adalah pemisahaan tugas, urutan kejadian yang diharuskan, pertanggungjawaban agen internal, dansebagainya. penelaahaan kinerja dan implementasikan melalui pemeliharaan file juga dibahas.
kita akan kembali ke topik risiko dan pengendalian di sepanjang buku ini , di bab 7, pengendalian input akan dibahas terperinci pada saat diterapkan pada pengendalian atas entri data. di bab 8 , pengendalian atas pemrosesan batch dan pengendalian atas pembaruan dibahas secara mendalam . bab 9 sampai 11 akan mengulang kembali pengendalian internal yang dibahas dibab ini dan bab 6, dalam konteks pemeriksaan terperinci atas siklus pendapatan dan pemerolehan . pengendalian umum akan dibahas di bab 13 (bab 8 sampai 13 terdapat di buku 2).
aktifitas pengendalian di identifikasi dan dikelompokan di butir utama 4.7 yaitu input, arus kerja, pengendalian umum , atau penelahaan kinerja. bab ini menekankan pengendalian input dan pengendalian umum ke bab bab berikutnya . pengendalian arus kerja yang dibahas adalah pemisahaan tugas, urutan kejadian yang diharuskan, pertanggungjawaban agen internal, dansebagainya. penelaahaan kinerja dan implementasikan melalui pemeliharaan file juga dibahas.
kita akan kembali ke topik risiko dan pengendalian di sepanjang buku ini , di bab 7, pengendalian input akan dibahas terperinci pada saat diterapkan pada pengendalian atas entri data. di bab 8 , pengendalian atas pemrosesan batch dan pengendalian atas pembaruan dibahas secara mendalam . bab 9 sampai 11 akan mengulang kembali pengendalian internal yang dibahas dibab ini dan bab 6, dalam konteks pemeriksaan terperinci atas siklus pendapatan dan pemerolehan . pengendalian umum akan dibahas di bab 13 (bab 8 sampai 13 terdapat di buku 2).
percakapan wawancara dengan pemilik usaha rumah makan Nasi Bebek
ma'isa
pertama tama saya mendatangkan dan membeli dahulu dan mengamati
proses penjualan tersebut sebelum mewawancarai nya lalu setelah makan selesai
saya mencoba mendekati pemilik rumah makan ini.
saya : permisi pak maaf
saya mengganggu saya dari mahasiswa
gunadarma mendapatkan tugas dari dosen
kami mengenai wawancara kepada UKM
sebelumnya saya ingin bertanya tanya soal usaha rumah makan bebek ma'isa ini dengan sistem apa
bapak pakai dalam usaha rumah makan ini
bapak (pemilik) : oh ya
silahkan apa yang bisa saya bantu ?
saya : peran bapak ini sebagai apa ya kalau saya boleh tahu?
bapak(pemilik) : oww saya ini yang punya rumah makan ini mas .
saya : ow kalau begitu sudah berapa lama bapak menjalankan rumah
makan ini pak?
bapak(pemilik) : saya sudah
bertahun tahun menjalankan usaha ini kira kira kurang lebih 20tahunan
saya : oww berarti sudah lama sekali berarti ya pak . berapa pegawai
yang bapak punya ?
bapak(pemilik) : saya mempunyai 4 pelayan dan 5 orang lainnya di
bagian masak dan ini semua keluarga kami semua yang bekerja sama dengan bapak
ini ada 4 keluarga dan kadang mereka saling bergilir membantu bapak karena kita
berkeluarga sebagian keluarga bapak membuka usaha penjualan kayu masing masing
dan ini sebagian ada yang berkerja sama untuk menjalankan usaha rumah makan ini
saya : oh begitu ya pak hmm.. kalau stok makanan bapak habis apakah
stok nya langsung habis apa ada stok cadangan pak ?
bapak(pemilik) : ow kalo itu saya sudah ada stok nya dari mulai
rempah rempah nya sampai daging bebek nya , biasanya si saya membelanjakan nya
apabila stok bapak sudah mulai menipis.
saya : kalau begitu apakah
bapak sendiri yang membeli bahan bakunya?
bapak(pemilik) : biasanya si sodara sodara saya yang
membelanjakannya dari rempah rempah lalu dll kecuali daging bebek nya kalau
daging saya memesan kepada pemilik usaha ternak bebek apabila habis tinggal
saya telfon lalu siap diantar.
saya : bagai mana pak sistem pembelian bahan bakunya ? apa
diharuskan memakai kwitansi pembelian?
bapak(pemilik) : ow itu si harus mas bagaimana pun setiap pembelian
kan ada kwitansi nya kalau kita membeli dengan sekaligus banyak untuk stok di dapur saya dan saya juga bisa
menghitung pengluaran untuk membeli stok bahan baku
saya : apakah bapak dapat mempercayai kepada karyawan bapak atau
saudara saudara bapak ketika proses pembelian stok bahan baku?
bapak(pemilik) : saya si percaya saja karena kita ini 1 keluarga
besar juga jadi saya tidak ambil pusing untuk ini dan karna sayapun sudah
mengenali si penjual penjual bahan bakunya
saya : kalau apabila ada kecurangan bagaimana pak misalnya
melebihkan harga bahan dan dimasukan didalam kwitansinya?
bapak (pemililk) : kalau itu si tidak mau ambil pusing nnti liat bukti pembayarannya soalnya kita
ini satu keluarga lebih kecil
kemungkinannya untuk melakukan suatu kecurangan dan itupun saya sudah mengenali
si penjual bahan baku nya
saya : ow begitu pak hmm kalau soal pemesanan cara apa yang bapak pakai? lalu cara pembayaran
nya seperti apa? apakah bapak memakai
kasir modern seperti di swalayan atau rumah makan menengah keatas?
bapak(pemilik) : tidak, karna rumah makan ini masih menengah kebawah
jadi untuk pembayarannya memakai cara manual saja seperti rumah makan kecil lainnya dan setiap pembayarannya biasanya saya catat daftar menu
dan harganya karna saya sendiri yang berada di tempat kasirnya
saya: oke bapak terimakasih
atas waktu nya maaf apabila saya mengganggu bapak sekali lagi terima kasih
semoga usaha rumah makan ini semakin ramai dan lancar ya pakk
bapak(pemilik) : oh iya sama sama mas terimakasih atas doanya